PENYAKIT meningitis alias radang selaput otak yang baru-baru ini menyerang penyanyi cantik Ashanty memang cukup mengejutkan. Anda tentu menjadi lebih waspada untuk mengetahui apa saja penyebab dan gejala penyakit ini agar dapat melakukan penanganan segera.Tanda dan gejala awal dari radang selaput otak / Meningitis itu bagaimana sih?
Benjamin Park, MD, petugas medis bagian Mycotic Diseases Branch di Centers for Disease Control (CDC) mengatakan bahwa peradangan pada meningitis dapat dimulai secara tiba-tiba (acute) atau berkembang secara bertahap (subacute). Inilah mungkin yang membuat Si Penderitanya tidak menyadari penyakit ini menyerang tubuhnya. beliau juga mengatakan bahwa perkembangan infeksi tiap orang sangat berbeda.
Radang selaput otak umumnya disebabkan oleh adanya infeksi. Namun, ada juga kasus dimana penyakit ini disebabkan oleh penyakit lain seperti kanker atau penggunaan obat tertentu. “Ada dua jenis penyebab radang selaput otak, yang infeksi dan non-infeksi. Untuk yang infeksi, biasanya di akibatkan oleh bakteri, kuman, virus atau jamur. Dan radang non infeksi bisa disebabkan oleh kanker, gangguan auto imun, atau penggunaan obat tertentu,” ungkap dr. Firman Hendrik, Sps, dari Rumah Sakit Awal Bros, Tangerang.
Jika disebabkan bakteri dan virus, meningitis dapat berkembang dalam hitungan jam. Sedangkan pada jamur, "Itu merayap pada Anda," terang Park. Tergantung jenis virus, bakteri, atau jamur yang menyerang, serta kondisi kekebalan tubuh orang tersebut.
Meningitis pada orang dewasa ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala, dan leher kaku, kadang-kadang dengan sakit otot. Mual, muntah, dan gejala lain juga dapat terjadi. Pengobatan dengan antibiotik biasanya efektif melawan infeksi.
Pada beberapa kasus, tidak hanya orang dewasa yang dapat menderita penyakit ini, tetapi juga bisa menyerang anak-anak dan bayi atau balita. “Pada orang dewasa maupun anak-anak, gejalanya hampir sama, yaitu berupa nyeri di kepala, sakit kepala hebat yang tak kunjung sembuh hingga menyebabkan muntah-muntah, tegang di leher dan disertai demam tinggi atau rendah, bisa sekitar 37 atau 37,5 derajat celcius,” ungkap dr. Firman.
Dr. Firman menambahkan, yang perlu diperhatikan gejala pada anak-anak adalah, bayi menangis merintih, ada titik yang menonjol dan tegang di beberapa bagian tubuhnya, bayi membuat gerakan kaku atau menghentak-hentak, iritabilitas, bernapas dengan cepat, lesu atau kantuk yang berlebihan, kulit berjerawat, pucat atau biru, serta menggigil atau dingin pada tangan dan kakinya.
Pada beberapa kasus, seringkali dokter salah mendiagnosa gangguan ini sebagai gangguan stroke. Dikarenakan beberapa pasien datang dalam kondisi kesulitan bicara dan kesulitan menyeimbangkan tubuh atau berjalan.
Diagnosa biasanya dilakukan dengan pemeriksaan dan tes laboratorium yang dinamakan Lumbal Pungsi atau Spinal Tap. Selama prosedur, daerah belakang disuntikkan dengan obat bius, dan jarum menyelinap di antara dua tulang di tulang belakang untuk mendapatkan sampel kecil dari cairan tulang belakang.
Analisis Lab akan membantu menentukan jenis tertentu meningitis yang Anda miliki, apakah bakteri, virus, atau jamur. Sampel, urin darah, dan cairan dari hidung atau telinga juga dapat diambil.
Cairan biasanya jernih, sehingga jika yang muncul berawan dan mengandung sel darah putih, kemungkinan Anda memiliki meningitis. Karena penyakit ini dapat berkembang sangat cepat, pengobatan bisa dimulai segera, bahkan sebelum hasil tes diketahui.
Penyakit yang bisa menyerang segala usia ini memang cukup mematikkan, karena menyerang bagian vital dari tubuh yaitu otak.(tribunnews/okezone)
Radang selaput otak umumnya disebabkan oleh adanya infeksi. Namun, ada juga kasus dimana penyakit ini disebabkan oleh penyakit lain seperti kanker atau penggunaan obat tertentu. “Ada dua jenis penyebab radang selaput otak, yang infeksi dan non-infeksi. Untuk yang infeksi, biasanya di akibatkan oleh bakteri, kuman, virus atau jamur. Dan radang non infeksi bisa disebabkan oleh kanker, gangguan auto imun, atau penggunaan obat tertentu,” ungkap dr. Firman Hendrik, Sps, dari Rumah Sakit Awal Bros, Tangerang.
Jika disebabkan bakteri dan virus, meningitis dapat berkembang dalam hitungan jam. Sedangkan pada jamur, "Itu merayap pada Anda," terang Park. Tergantung jenis virus, bakteri, atau jamur yang menyerang, serta kondisi kekebalan tubuh orang tersebut.
Meningitis pada orang dewasa ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala, dan leher kaku, kadang-kadang dengan sakit otot. Mual, muntah, dan gejala lain juga dapat terjadi. Pengobatan dengan antibiotik biasanya efektif melawan infeksi.
Pada beberapa kasus, tidak hanya orang dewasa yang dapat menderita penyakit ini, tetapi juga bisa menyerang anak-anak dan bayi atau balita. “Pada orang dewasa maupun anak-anak, gejalanya hampir sama, yaitu berupa nyeri di kepala, sakit kepala hebat yang tak kunjung sembuh hingga menyebabkan muntah-muntah, tegang di leher dan disertai demam tinggi atau rendah, bisa sekitar 37 atau 37,5 derajat celcius,” ungkap dr. Firman.
Dr. Firman menambahkan, yang perlu diperhatikan gejala pada anak-anak adalah, bayi menangis merintih, ada titik yang menonjol dan tegang di beberapa bagian tubuhnya, bayi membuat gerakan kaku atau menghentak-hentak, iritabilitas, bernapas dengan cepat, lesu atau kantuk yang berlebihan, kulit berjerawat, pucat atau biru, serta menggigil atau dingin pada tangan dan kakinya.
Pada beberapa kasus, seringkali dokter salah mendiagnosa gangguan ini sebagai gangguan stroke. Dikarenakan beberapa pasien datang dalam kondisi kesulitan bicara dan kesulitan menyeimbangkan tubuh atau berjalan.
Diagnosa biasanya dilakukan dengan pemeriksaan dan tes laboratorium yang dinamakan Lumbal Pungsi atau Spinal Tap. Selama prosedur, daerah belakang disuntikkan dengan obat bius, dan jarum menyelinap di antara dua tulang di tulang belakang untuk mendapatkan sampel kecil dari cairan tulang belakang.
Analisis Lab akan membantu menentukan jenis tertentu meningitis yang Anda miliki, apakah bakteri, virus, atau jamur. Sampel, urin darah, dan cairan dari hidung atau telinga juga dapat diambil.
Cairan biasanya jernih, sehingga jika yang muncul berawan dan mengandung sel darah putih, kemungkinan Anda memiliki meningitis. Karena penyakit ini dapat berkembang sangat cepat, pengobatan bisa dimulai segera, bahkan sebelum hasil tes diketahui.
Penyakit yang bisa menyerang segala usia ini memang cukup mematikkan, karena menyerang bagian vital dari tubuh yaitu otak.(tribunnews/okezone)