<----ads---->

Teliti Isu Pengangguran melalui Twitter dan Facebook

Twitter, Facebook, blog, forum dan situs berita jadi bahan analisis untuk meneliti isu sosial seperti kenaikan harga sembako, bahan bakar dan soal pengangguran. Hal ini dilakukan oleh Global Pulse, sebuah inisiatif yang dilakukan Persatuan Bangsa Bangsa.Robert Kirkpatrick, Direktur Global Pulse mengatakan, menganalisa sumber data digital dapat membantu pihaknya lebih mampu memahami masyarakat.“Tugas kami adalah membantu Global Pulse dalam mendukung kinerja pemerintah dalam menggunakan teknologi yang saat ini sedang berkembang," kata Erwin Sukiato, Country Manager SAS Indonesia. Analisa yang dilakukan pada social media dan lainnya itu dimaksudkan untuk memberi peringatan pada pembuat kebijakan. Contohnya, untuk mengetahui saat angka pengangguran meningkat.



Laboratorium inovasi Global Pulse di Indonesia, yang bernama Pulse Lab Jakarta, telah diluncurkan. Dalam peluncuran itu, SAS mendemokan workflow SAS Social Media Analytics yang digunakan.Global Pulse juga bekerjasama dengan SAS untuk melakukan analisa tersebut, dengan memanfaatkan SAS Social Media Analytics dan SAS Text Miner. Seperti disampaikan dalam keterangan tertulisnya, SAS dan Global Pulse kembali bekerja sama untuk mengeksplorasi bagaimana analisis obrolan online tentang harga sembilan bahan pokok (sembako), harga bahan bakar minyak (BBM), dan pengangguran dapat mendukung penargetan program perlindungan sosial yang lebih baik dan cepat.

Penelitian itu dilakukan selama dua tahun dan mengumpulkan data dari Twitter, Facebook, ratusan blog, forum dan situs berita.Pertama-tama, data dikumpulkan dari 200.000 lebih dokumen online per harinya. Diskusi terkait dengan beras, minyak goreng, bahan bakar dan pengangguran kemudian diekstrak dari dokumen tersebut.Setelah itu, dilakukan analisas sentimen dan mood dari social media. Setelah itu dilakukan juga deteksi pada lokasi, harga, ketersediaan dan keberadaan program pemerintah tertentu.


Hasilnya, disebutkan akan berwujud grafik, statisktik, tabel dan demografi. Diharapkan, hasil tersebut memungkinkan para pembuat kebijakan untuk mengubah wawasan mereka menjadi tindakan.

(kompas.com)
Previous
Next Post »