
Di pulau tidung terdapat beberapa warung yang menyediakan makanan dan minuman ringan,perkampungan penduduk dan selanjutnya jalan setapak yang panjang ini ini akan melewati fasilitas umum, seperti kantor polisi, sekolah setingkat SMU untuk para pelajar dari pulau sekitarnya, kumpulan warung dan menuju ke jembatan panjang tadi.
Sejarah Pulau Tidung
Sejarah Pulau Tidung diambil dari nama tempat yang ada di daerah Kalimantan Timur desa malinau yaitu "tana tidung" diambilnya nama "tidung" karena yang memberi nama adalah seorang Raja dari suku Tidung yang diusir oleh kolonial belanda karena tidak mau diajak kerjasama. nama dari Raja tersebut adalah Raja Pandita alias Kaca alias Sapu. setelah diusir dari tanah tidung Raja Pandita melanglang buana sampai ke Jepara lalu beliau hijrah hingga akhirnya sampai di sebuah pulau yang sekarang dikenal dengan nama Pulau Tidung.Dari sekian ratus Tahun masyarakat Pulau Tidung tidak ada satu orang pun yang mengetahui bahwa Raja Pandita adalah seorang Raja dari Kalimantan Timur karena selama beliau singgah di Pulau Tidung beliau tidak pernah membawa gelarnya sebagai raja beliau hanya dikenal dengan sebutan "Kaca". Sampai meninggalnya pun Kaca hanya dikenal sebagai masyarakat biasa yang tidak beda dengan masyarakat lainnya.
Pada suatu hari datanglah sekelompok keluarga Raja Pandita dari Kalimantan dan mencari tahu tentang pulau ini mengapa bernama Pulau Tidung? singkat cerita keluarga Raja Pandita dari Kaltim bertemu dengan keluarga Kaca di Pulau Tidung ketika keluarga Raja Pandita Bertanya kepada keluarga Kaca dan ternyata menurut kelurga Raja Pandita bahwa Kaca adalah nama kecil Raja Pandita sebelum diangkat dari Raja. dan akhirnya keduanya mengambil kesimpulan bahwa nama Pulau Tidung di beri nama dari Raja Pandita yang berasal dari tanah tidung Kalimantan Timur.
(operatorku.b.c/pulautidung/kaskus)