Minggu ini, Samsung kembali membuat iklan yang meledek para pengguna iPhone. Saling meledek melalui iklan bagi perusahaan di Amerika Serikat merupakan sebuah hal yang wajar dilakukan. Hal tersebut banyak dilakukan untuk menghambat penjualan produk saingannya.Samsung menghadirkan dua jenis iklan dengan durasi sekitar 30 detik.
Dalam kedua iklan tersebut, Samsung meledek para peminat yang rela mengantre selama berjam-jam untuk mendapatkan versi terbaru dari smartphone besutan Apple tersebut.Dalam iklan terlihat panjangnya antrean pembelian produk iPhone. Mereka pun sudah membentuk antrean tersebut selama berjam-jam. Untuk menghilangkan kebosanan, para pengantre mendiskusikan fitur-fitur terbaru iPhone, seperti jack audio yang dipindahkan ke bagian bawah dan layarnya yang lebih besar .
Setelah mengantre cukup lama, ada seorang pemuda yang terlihat asyik sendiri dengan gadget yang dipegangnya. Setelah diteliti, akhirnya diketahui kalau gadget tersebut adalah Galaxy S III.
Awalnya, orang yang duduk di sebelah pemuda tersebut berpikir kalau pemuda tersebut ingin kembali ke "pelukan" iPhone. Dugaan tersebut salah. Pemuda tersebut mengaku sangat puas dengan Galaxy S III miliknya itu.
Si pemuda tersebut ternyata adalah "joki" antrean bagi orang tuanya, seakan menegaskan kalau iPhone memang ditujukan untuk kalangan tua.
Samsung menonjolkan fitur yang dimiliki Galaxy S III pada iklan kedua.
Di iklan kedua ini, beberapa orang yang ada dalam antrean terlihat cemburu saat mereka melihat dua pengguna Samsung Galaxy S III membagi data dengan menggunakan fitur S-Beam.
Fitur S-Beam digunakan untuk berbagi data, seperti dokumen, kontak, gambar, musik, dan video, dengan cara mendekatkan perangkat Galaxy S III masing-masing.
Dari kedua iklan tersebut, Samsung memang tidak secara eksplisit menyebut iPhone 5. Namun, latar belakang di iklan pertama benar-benar menggambarkan iPhone generasi ke-6 Apple tersebut.
Sedangkan di iklan pertama, ada seorang pria yang menyebut kata "dejavu" hingga 5 kali, seperti ingin memberitahu kalau Apple selalu mengembangkan iPhone yang itu-itu saja.
(kompas.com)
4 stars -
8077 reviews